Isra’ Mi’roj: Menyatukan Perbedaan




Beberapa hari lalu, Selasa, 17/04/18, Aliansi Mahasiswa Bidik Misi (Ambisi) menghelat peringatan Isra’ Mi’roj Nabi Muhammad SAW dengan semacam perbedaan yang unik. Yaitu memakai baju putih serentak di Masjid Ulul Albab UIN Sunan Ampel.

Acara ini, yang dikemas dengan seragam putih serentak, menurut Dzanil Himam, selaku ketua Divisi Keagamaan Ambisi, mengungkapkan telah direncanakan jauh-jauh hari. Bahkan pemakaian baju putih serentak dijadikan sebagai kewajiban bagi semua mahasiswa Bidik Misi.

Hal ini memang jadi tanda tanya bagi semua kalangan mahasiswa Bidik Misi. Sebab tidak ada aturan dalam acara yang diwajibkan seperti sekarang. Karena dari sejak dulu Ambisi memang dikenal sederhana dalam mengadakan acara.

Ketidakbiasaan dalam acara ini (aneh & baru) menjadi semacam perbincangan di internal ambisi. Tapi setelah menelusuri lebih dalam lagi dari tujuan aturan baru dalam acara tersebut, Dzanil, mengungkapkan sekali lagi bahwa perbedaan adalah problem psikis yang saat ini sedang terjadi baik dalam internal pengurus dan mahasiswa Bidik Misi sendiri. Oleh karena itu, memakai baju putih di sini tidak lain adalah untuk mengekspresikan sekali lagi bahwa tidak ada perbedaan pada manusia.


Dalam beberapa tahun ini memang ada sekat pemisah antara pengurus dan anggota, atau per-angkatan. Bahkan setiap ambisi mengadakan acara sering kali dari mereka tidak hadir, walaupun tanpa dibebani kesibukan. Karena, seperti yang dinyatakan ketua umum ambisi, Ridwan, tidak ada empati dalam keluarga Bidik Misi.  Sehingga bagaimana ke depan, di tahun ini, ambisi bisa mengatasi masalah tersebut.

Isra’ Mikraj kali ini memberikan tambahan khusus dari segi tujuan. Jika melihat kebiasaan peringatan Isra’ Mikraj, maka biasanya cenderung pada hari di mana Rasulullah diangkat ke hadirat Allah. Pengangkatan ini dianggap hari mulia sebagai peristiwa besar dalam Islam. Sehingga diperingatilah hari itu setiap tahunnya.

Tapi Isra’ Mikraj yang diselenggarakan mahasiswa Bidik Misi UIN Sunan Ampel ini lebih pada penyatuan rasa dan perbedaan. Artinya, peringatan ini bukan hanya kesempatan kaum muslim dalam menyambut hari di mana nabi diangkat ke hadapan Allah. Lebih dari itu, menanam harapan untuk memunculkan benih-benih jiwa yang mempunyai semangat besar, dan benih itu, yang ditanam pada acara Isra’ Mikraj, bisa membangun solidaritas yang lebih solid dari semua mahasiswa Bidik Misi.



0 Comentarios

Follow Me On Instagram